Sepakbola Wanita (di) Eropa Oleh Darmanto Simaepa Saat cuaca Leiden menghangat di akhir Maret, sepulang dari kuliah atau perpustakaan, saya menikmati sejenak gadis-gadi...
Rasisme Sepakbola Kita Oleh Darmanto Simaepa Apa yang ada dalam gagasan penonton sepakbola mengenai rasisme mungkin adalah ucapan Luis Suarez terhadap Patrice Evra...
Fandi Ahmad : Kisah si Anak Emas Oleh Nurcholis Kartiman ------ Judul: The Fandi Ahmad Story , Penulis: Wilfred Yeo. Tahun: 1993 Penerbit: Brit Aspen Pub, Singapore. -----...
Muamba yang Kolaps dan Suporter Indonesia yang Mati Oleh Mahfud Ikhwan Wajah Jermain Defoe tertutup kaos putih Spurs-nya. Ia tak sedang merayakan gol seperti biasa, tapi menyeka air matanya. M...
Tiga Kisah Asosiasi #3 Oleh Darmanto Simaepa Kontrol Erzat Kapitalisme Tahun 1980an adalah suatu fase awal dimana, meminjam istilah Yoshihara Kunio, ‘para kapitali...
Tiga Kisah Asosiasi #2 Oleh Darmanto Simaepa Paris 1938: Kontrol Lapangan, Kontrol Perjuangan Pada fase perkembangan awalnya di Indonesia di awal abad 20, sepakbo...
Tiga Kisah Asosiasi #1 Oleh Darmanto Simaepa Padang: Kontrol Lapangan, Kontrol Pendapatan Klub sepakbola pertama, Padangsche Voetbal Club, dibentuk orang Belanda t...
Sepakbola Tanpa Politik? Omong Kosong! Oleh Mahfud Ikhwan Wajah Alex Nurdin, Gubernur Sumatera Selatan, kandidat gubernur DKI Jakarta, sekaligus bos Sriwijaya FC, muncul di slot i...
Indonesia Datang dan Pergi, di Warung Kopi Oleh Mahfud Ikhwan "Komunitas yang dibayangkan jutaan orang terlihat lebih nyata pada sebuah tim yang terdiri atas 11 orang." -- E...
Uang, Kompetisi, dan Inovasi Oleh Darmanto Simaepa Setelah mencium piala Carling, Steven Gerard mengatakan, target besar musim ini adalah masuk liga Champion. Ia meneka...
Revolusi Akhir-Pahit, Arsenal? Oleh Darmanto Simaepa Andai saja Wenger bisa tersenyum lebar dan bahagia seperti semalam, setiap pekan! Terlepas dari gairah yang keluar saa...